PEMERINTAH Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat, memiliki program pemberdayaan masyarakat berupa Keluarga Berkualitas (KB).
Program pemberdayaan yang dilaksanakan oleh Pemkot Bandung ini melibatkan para ibu rumah tangga. Melalui program ini, diharapkan tercipta keluarga yang mandiri dan berkelanjutan.
Terkait program pemberdayaan masyarakat, sebanyak 28 istri duta besar dari negara sahabat menyambangi Kota Bandung pada Senin (4/3).
Baca juga: Atasi Sampah Organik, Pemkot Bandung Dorong Warga Bangun Rumah Maggot
Kehadiran para istri dari para diplomat mancanegara tersebut untuk mengetahui, mengenal lebih dekat dan sekaligus belajar tentang pemberdayaan masyarakat sebagai bagian dari program Keluarga Berencana (KB).
Para isti duta besar yang tergabung dalam Spouses Of Head Mission (Shom).
Adapun negara yang menyambangi Kota Bandung di antaranya yaitu istri dari Duta Besar Spanyol, Denmark, Malaysia, Swedia, Kazakhstan, Selandia Baru, Suriname, Kamboja, dan negara lainnya.
Kedatangan Spouses Of Head Mission (Shom) di Kota Kembang juga didampingi istri dari Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia, Sinta Pahala.
Baca juga: Pemkot Bandung Siap Gelar Operasi Pasar dan Pasar Murah di 30 Kecamatan
Menurut Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Bandung, Kenny Kaniasari, kedatangan ke Kota Kembang ini untuk mendapatkan pengalaman serta menggali potensi yang ada terkait pemberdayaan masyarakat.
Khususnya di Kota Bandung terdapat Kampung KB (Keluarga Berkualitas) sebagai pemberdayaan masyarakat khususnya bagi ibu rumah tangga, sehingga mandiri dan berkelanjutan.
"Mereka ini memang tertarik datang ke Kota Bandung dalam hal sosial, kesehatan hingga budaya," kata Kenny di Batik Komar, Jalan Cigadung sebagaimana dilansir situs Pemkot Bandung.
Tertarik dengan Kampung KB
Kenny menambahkan, para delegasi tersebut tertarik dengan Kampung KB yang merupakan pembangunan keluarga dan pemberdayaan masyarakat.
"Para delegasi ini tertarik dengan Kampung Keluarga Berkualitas. Di situ ada pembangunan keluarga beserta pemberdayaan untuk masyarakat. Kita sampaikan ada program usaha peningkatan pendapatan keluarga akseptor, hingga penanganan stunting," bebernya.
Baca juga: Pemkot Bandung Usulkan Sorgum Jadi Program Diversifikasi Pangan
Kenny mengungkapkan, di Kota Bandung terdapat program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) sebagai wadah pemberdayaan ekonomi agar didorong mampu secara mandiri.
"UP2K kebanyakan ibu rumah tangga, mereka (delegasi) peduli juga, sehingga membeli berbagai produknya,” jelasnya.
“Para peserta yang ikut kagum karena ibu rumah tangga ini diberdayakan dengan mandiri untuk menghasilkan ekonomi," tutur Kenny.
Para peserta terkesan karena kekompakan antara pemerintah dan masyarakat yang mampu mendorong agar masyarakat bisa lebih mandiri.
"Para istri Duta Besar ini terkesan dengan Kota Bandung, karena kekompakan pemerintah dan masyarakat sama-sama untuk meningkatkan ekonomi dan penanggulangan kasus stunting," ujarnya.
Kenny mengungkapkan, di Kota Bandung terdapat 151 Kampung KB dengan rincian, 68 Kampung kategori Dasar, 43 kampung kategori Berkembang, 15 kampung kategori Mandiri, dan 25 kampung kategori berkelanjutan.
"Pertama mereka datang ke Bandung itu, ingin coba Whoosh sebagai transportasi paling cepat se - Asia Tenggara," jelas Kenny.
"Terus saya tanya (ke anggota Shom) bahwa kedatangannya ke Bandung tidak sekali ini saja. Selain terkesan cuaca sejuk dan nyaman dibanding dengan kota lain juga kulinernya banyak," tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, Perwakilan Shom Negara Spanyol, Gemma Caminada Diaz merasa senang bisa ke Kota Bandung.
"Bagus, ibu rumah tangga di sini hebat, bisa mandiri," ungkap Gemma Caminada Diaz
Gemma Caminada Diaz pun menyempatkan untuk memilih batik khas Kota Bandung di Batik Komar.
Ia sangat terkesan bahwa di Bandung terdapat tempat yang nyaman dan seni yang tinggi.
"Bandung itu cuacanya sejuk dan nyaman, apalagi di sini ada batik. Saya bawa buat ke Spanyol," ujarnya. (SG-2)